Perilaku safety riding atau dikenal dengan keselamatan berkendara merupakan kegiatan untuk menciptakan keamanan dan keselamatan selama berkendara bagi diri sendiri dan orang lain sehingga dapat mengurangi tingkat bahaya saat berlalu lintas. Berdasarkan hasil survei pendahuluan mengenai perilaku safety riding pada anggota komunitas ojek online Bekasi didapati bahwa dari 10 responden dari 16 responen berperilaku unsafety saat berkendara. Perilaku unsafety yang masih dilakukan antara lain, pengereman mendadak, berkendara dengan kecepatan tinggi, dan menggunakan handphone. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku safety riding pada komunitas ojek online di Kota Bekasi tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Metode pengambilan sample menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel yang diperlukan sebanyak 75 responden. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan proporsi tertinggi perilaku tidak aman sebesar 53,3%, usia tua sebesar 52%, pengetahuan baik sebesar 65,3%, sikap positif sebesar 53,3%, dan penggunaan APD yang tidak lengkap sebesar 66,7%.Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara usia (PR = 1,19; 95% CI = 0,78-1,83), pengetahuan (PR = 1,01; 95% CI = 0,65-1,58), kelengkapan penggunaan APD (PR = 1,03; 95% CI = 0,65-1,63) dengan perilaku safety riding, tetapi ada hubungan antara sikap (PR = 2,12; 95% CI = 1,33-3,37) dengan perilaku safety riding pada komunitas ojek online di Kota Bekasi tahun 2020. Dengan banyak yang melakukan perilaku tidak aman saat berkendara maka diharapkan perusahaan ojek online dapat melakukan safety talk dengan mengirimkan pesan otomatis ke akun pengendara ojek online, melakukan monitoring dan evaluasi 3 bulan sekali, dan menyediakan sarung tangan dan pelindung mata.